Kamis, 16 Desember 2010

Sejarah Munculnya Google

Google…
unik namanya, unik sejarahnya

Siapa yang tak kenal dengan Google. Bagi semua peselancar dunia cyber pasti sudah sangat akrab dengan Om Google ini. Google sangat terkenal dengan mesin pencari di rimba belantara dunia maya. Yang perlu dilakukan hanyalah mengetik kata sandi yang diinginkan maka Om Google akan melacak dan mencari informasi apapun yang diinginkan.

Google dengan dua “o” pun unik, sebab jika data hasil pencarian ditemukan, jumlah “o” akan muncul sebanyak Web yang didapat oleh mesin pencari.

Kata Google berasal dari kata Googlo. Kata itu diciptakan oleh Milton Sirotta, Ponakan Edward Kasner seorang ahli Matematika dari AS. Sirotta membuat istilah Googlo untuk menyebutkan angka 1 (satu) yang diikuti 100 angka 0 (nol), Oleh karena itu penggunaan kata Google merupakan Refleksi dari kata Googlo.

Tapi tahukan Anda, Google tak hanya unik dari asal katanya. Google pun memiliki latar belakang sejarah yang unik. Google lahir dari sebuah pertemuan dua pemuda yang terjadi secara tidak sengaja pada tahun 1995 lalu. Larry Page, alumnus Universitas Michigan (24), yang sedang menikmati kunjungan akhir pekan, tanpa sengaja dipertemukan dengan Sergey Brin, salah seorang murid (23) yang mendapat tugas mengantar keliling Lary.

Dalam pertemuan tanpa sengaja tadi, dua pendiri Google tersebut sering terlibat diskusi panjang. Keduanya memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda sehingga sering terlibat perdebatan. Namun, perbedaan pemikiran mereka justru menghasilkan sebuah pendekatan unik dalam menyelesaikan salah satu tantangan terbesar pada dunia komputer. Yakni, masalah bagaimana memperoleh kembali data dari set data masif.

Pada Januari 1996, Larry dan Sergey mulai melakukan kolaborasi dalam pembuatan search engine yang diberi nama BackRub. Setahun kemudian pendekatan unik mereka tentang analisis jaringan mengangkat reputasi BackRub. Kabar mengenai teknik baru mesin pencari langsung menyebar ke penjuru kampus.
Larry dan Sergey terus menyempurnakan teknologi Google sepanjang awal 1998. Keduanya juga mulai mencari investor untuk mengembangkan kecanggihan teknologi Google.

Gayung pun bersambut. Mereka mendapat suntikan dana dari teman kampus, Andy Bechtolsheim, yang merupakan pendiri Sun Microsystems. Pertemuana mereka terjadi pada pagi buta di serambi asrama mahasiswa fakultas Stanford, di Palo Alto. Larry dan Sergey memberikan demo secara singkat karena Andy tak memiliki waktu yang cukup lama.

Melalui demo itu Andy setuju untuk memberikan bantuan dana berupa sebuah cek senilai 100 ribu dolar AS. Sayangnya, cek itu tertulis atas nama perusahaan Google. Padahal saat itu perusahaan bernama Google belum didirikan oleh Sergey dan Larry.

Investasi dari Andy menjadi sebuah dilema. Larry dan Sergey tak mungkin menyairkan cek selama belum ada lembaga legal yang bernama perusahaan Google. Karena itu, dua pendiri Google ini kembali bekerja keras dalam mencari investasi. Mereka mencari pendana dari kalangan keluarga, teman, dan sejawat hingga akhirnya terkumpul dana sekitar 1 juta dolar. Dan akhirnya, perusahaan Google pun dapat didirikan pada 7 Septembar 1998 dan dibuka secara resmi di Menlo Park, California.

Misi Google adalah, “untuk mengumpulkan informasi dunia dan menjadikannya dapat diakses secara universal dan berguna.” Filosofi Google meliputi slogan seperti “Don`t be evil”, dan “Kerja harusnya menatang dan tantangan itu harusnya menyenangkan”, menggambarkan budaya perusahaan yang santai.

Saat ini Google merupakan sebuah perusahaan berpredikat nomor satu dalam top 100 perusahaan yang paling diminati di Amerika, dengan jumlah pegawai sekitar 10 ribu orang.

Duel Kualitas Gambar Nvidia vs. ATI:

Di mata para gamer hanya ada 2 produsen chip grafis yang mereka lirik, yaitu Nvidia dan ATI. Baik Nvidia maupun ATI memiliki penggemarnya sendiri. Para fans ATI selalu menganggap bahwa kualitas gambar yang dihasilkan videocard ATI lebih baik dibanding Nvidia. Sedangkan di kubu Nvidia, penggemarnya menyatakan sebaliknya. Betulkah kualitas gambar videocard ATI saat ini lebih baik daripada Nvidia? Simak perbandingan detail berikut ini....

Anggapan mengenai lebih buruknya kualitas gambar videocard Nvidia sebenarnya muncul di tahun 2003, tepatnya ketika Nvidia meluncurkan seri Geforce FX seri 5000 yang notabene sebuah blunder fatal yang tercatat sebagai sejarah hitam di perjalanan karir Nvidia. Buruknya kinerja Geforce FX saat itu membuat Nvidia melakukan trik untuk meningkatkan kinerja dengan menurunkan kualitas gambar. Hal ini justru semakin memperburuk reputasi mereka dan membuka peluang bagi ATI untuk merebut singgasana. Saat itu chip grafis andalan ATI yaitu Radeon seri 9000 terbukti mampu mengalahkan Geforce FX dalam kinerja maupun performa. Di saat itulah anggapan bahwa kualitas gambar videocar ATI lebih baik daripada Nvidia mulai tertanam di hati sanubari para gamer.

Namun kini 3 tahun telah berlalu, dan Nvidia telah melewati mimpi buruknya. Dimulai dari peluncuran Geforce seri 6000 yang membanggakan Shader Model 3, Nvidia mulai berusaha mengalahkan ATI dalam hal kualitas gambar. Di era 2005, Geforce seri 6000 mampu menoreh keunggulan dalam hal dukungan Shader Model 3 dibanding ATI X300/700/800 yang saat itu belum mensupport fitur tersebut.
Sadar akan kelemahan terserbut, di tahun 2006 ATI akhirnya juga memberikan dukungan Shader Model 3 di seri X1000 mereka, sehingga potensi bagi videocard Nvidia dan ATI untuk menghasilkan kualitas gambar yang baik kini sama.

Menyadari hal itu, Nvidia sebagai produsen chip grafis no. 1 tentu tak mau tinggal diam. Serangkaian cara mereka lakukan untuk lebih unggul dibanding ATI. Bila di era 2003 mereka melakukan trik penurunan kualitas gambar yang berujung menjadi sebuah blunder fatal, kini mereka mencari cara lain yang lebih cerdas untuk mengalahkan kualitas gambar videocard ATI. Cara tersebut adalah dengan berkonspirasi bersama para game developer untuk menjatuhkan ATI.

Sebagai produsen chip grafis no.1, Nvidia memiliki segudang uang untuk diselipkan di celah-celah kantong para programmer & game developer. Dengan begitu game buatan mereka akan berpihak ke kubu Nvidia. Atau dengan kata lain kualitas gambar game tersebut akan menjadi lebih buruk bila dijalankan pada videocard ATI.
Nvidia cukup serius dalam menjalankan strategi konspirasi ini. Bahkan mereka mempropagandakan strategi ini sebagai TWIMTBP (The Way It's Meant To Be Played).
Bila sebuah game menyandang logo TWIMTBP, berarti game tersebut dibuat dengan campur tangan Nvidia di dalamnya, dan sudah dipastikan kualitas gambar / kinerja terbaik hanya akan didapat bila menggunakan videocard Nvidia. Secara logika saja, tentu mustahil bila sebuah game yang disponsori Nvidia ternyata tampilannya sama baiknya bila menggunakan ATI.
Para fans ATI sering berdalih bahwa masalah kompatbilitas/kualitas gambar pada beberapa game adalah masalah driver yang dapat dihilangkan dengan update driver ATI Catalyst, mereka tak menyadari bahwa problem tersebut sebenarnya adalah problem yang berasal dari gamenya dan sengaja dibuat oleh game developernya bagi pengguna ATI. Jadi update driver ATI tidak akan memperbaiki problem tersebut.

Tampaknya strategi konspirasi ini dianggap cukup berhasil oleh Nvidia, sehingga mereka kian hari kian agresif dalam merangkul para game developer. Hingga saat ini, nyaris 90% game yang beredar di pasaran dibuat dengan campur tangan Nvidia di dalamnya. Untuk melihat game-game apa saja itu dapat dilihat di situs www.nzone.com

Untuk membuktikan perbedaan tampilan kualitas gambar antara videocard Nvidia dan ATI, berikut ini dilakukan berbagai perbandingan kualitas gambar secara detail dengan menggunakan beberapa game populer.

redball.gif (916 bytes)UJI PERBANDINGAN

Perbandingan kualitas gambar dilakukan dengan menggunakan 6 macam game yang populer dan 1 macam aplikasi benchmark
1. Test kualitas gambar Need For Speed Most Wanted
2. Test kualitas gambar Serious Sam 2
3. Test kualitas gambar Tomb Raider Legend
4. Test kualitas gambar Splinter Cell Chaos Theory
5. Test kualitas gambar Splinter Cell Double Agent + video perbandingan kualitas gambar
6. Video perbandingan kualitas gambar Oblivion
7. Tes perbandingan fitur Shader Model 3 pada 3DMark 06

IN-GAME SETTING:
Setting fitur & kualitas di semua game diatas diatur ke tingkat detail paling maximal dengan resolusi 1024x768.
Anisotropic filtering diatur ke tingkat tertinggi dan FSAA diaktifkan bila memungkinkan.

TESTING PLATFORM:

Videocard:
- NVIDIA : Geforce 7600GT, 7900GS, 7900GT
- ATI : Radeon X1950 Pro, X1900XT
CPU:
- Intel Core2 Duo E6400 (2.13GHz) overclocked @ 3.2GHz FSB400 (FSB1600 QPB)
CPU Cooler :
- Thermaltake Waterblock W0010 + custom cooling tower
Motherboard
ASUS P5B Deluxe WiFi AP (intel P965)
Memory :
- 2 X 512MB Kingston "Hynix" DDR2 533 @ DDR800 (4-4-4-12)
Harddisk: 80GB Seagate Barracuda 7200.9 SATA2
PSU: SilverStone 400W dual-rail
Driver:
Nvidia Forceware 91.47
ATI Catalyst 6.11
Windows XP Professional SP2
DirectX 9c June06

Duel Kualitas Gambar Nvidia vs. ATI:

Di mata para gamer hanya ada 2 produsen chip grafis yang mereka lirik, yaitu Nvidia dan ATI. Baik Nvidia maupun ATI memiliki penggemarnya sendiri. Para fans ATI selalu menganggap bahwa kualitas gambar yang dihasilkan videocard ATI lebih baik dibanding Nvidia. Sedangkan di kubu Nvidia, penggemarnya menyatakan sebaliknya. Betulkah kualitas gambar videocard ATI saat ini lebih baik daripada Nvidia? Simak perbandingan detail berikut ini....

Anggapan mengenai lebih buruknya kualitas gambar videocard Nvidia sebenarnya muncul di tahun 2003, tepatnya ketika Nvidia meluncurkan seri Geforce FX seri 5000 yang notabene sebuah blunder fatal yang tercatat sebagai sejarah hitam di perjalanan karir Nvidia. Buruknya kinerja Geforce FX saat itu membuat Nvidia melakukan trik untuk meningkatkan kinerja dengan menurunkan kualitas gambar. Hal ini justru semakin memperburuk reputasi mereka dan membuka peluang bagi ATI untuk merebut singgasana. Saat itu chip grafis andalan ATI yaitu Radeon seri 9000 terbukti mampu mengalahkan Geforce FX dalam kinerja maupun performa. Di saat itulah anggapan bahwa kualitas gambar videocar ATI lebih baik daripada Nvidia mulai tertanam di hati sanubari para gamer.

Namun kini 3 tahun telah berlalu, dan Nvidia telah melewati mimpi buruknya. Dimulai dari peluncuran Geforce seri 6000 yang membanggakan Shader Model 3, Nvidia mulai berusaha mengalahkan ATI dalam hal kualitas gambar. Di era 2005, Geforce seri 6000 mampu menoreh keunggulan dalam hal dukungan Shader Model 3 dibanding ATI X300/700/800 yang saat itu belum mensupport fitur tersebut.
Sadar akan kelemahan terserbut, di tahun 2006 ATI akhirnya juga memberikan dukungan Shader Model 3 di seri X1000 mereka, sehingga potensi bagi videocard Nvidia dan ATI untuk menghasilkan kualitas gambar yang baik kini sama.

Menyadari hal itu, Nvidia sebagai produsen chip grafis no. 1 tentu tak mau tinggal diam. Serangkaian cara mereka lakukan untuk lebih unggul dibanding ATI. Bila di era 2003 mereka melakukan trik penurunan kualitas gambar yang berujung menjadi sebuah blunder fatal, kini mereka mencari cara lain yang lebih cerdas untuk mengalahkan kualitas gambar videocard ATI. Cara tersebut adalah dengan berkonspirasi bersama para game developer untuk menjatuhkan ATI.

Sebagai produsen chip grafis no.1, Nvidia memiliki segudang uang untuk diselipkan di celah-celah kantong para programmer & game developer. Dengan begitu game buatan mereka akan berpihak ke kubu Nvidia. Atau dengan kata lain kualitas gambar game tersebut akan menjadi lebih buruk bila dijalankan pada videocard ATI.
Nvidia cukup serius dalam menjalankan strategi konspirasi ini. Bahkan mereka mempropagandakan strategi ini sebagai TWIMTBP (The Way It's Meant To Be Played).
Bila sebuah game menyandang logo TWIMTBP, berarti game tersebut dibuat dengan campur tangan Nvidia di dalamnya, dan sudah dipastikan kualitas gambar / kinerja terbaik hanya akan didapat bila menggunakan videocard Nvidia. Secara logika saja, tentu mustahil bila sebuah game yang disponsori Nvidia ternyata tampilannya sama baiknya bila menggunakan ATI.
Para fans ATI sering berdalih bahwa masalah kompatbilitas/kualitas gambar pada beberapa game adalah masalah driver yang dapat dihilangkan dengan update driver ATI Catalyst, mereka tak menyadari bahwa problem tersebut sebenarnya adalah problem yang berasal dari gamenya dan sengaja dibuat oleh game developernya bagi pengguna ATI. Jadi update driver ATI tidak akan memperbaiki problem tersebut.

Tampaknya strategi konspirasi ini dianggap cukup berhasil oleh Nvidia, sehingga mereka kian hari kian agresif dalam merangkul para game developer. Hingga saat ini, nyaris 90% game yang beredar di pasaran dibuat dengan campur tangan Nvidia di dalamnya. Untuk melihat game-game apa saja itu dapat dilihat di situs www.nzone.com

Untuk membuktikan perbedaan tampilan kualitas gambar antara videocard Nvidia dan ATI, berikut ini dilakukan berbagai perbandingan kualitas gambar secara detail dengan menggunakan beberapa game populer.

redball.gif (916 bytes)UJI PERBANDINGAN

Perbandingan kualitas gambar dilakukan dengan menggunakan 6 macam game yang populer dan 1 macam aplikasi benchmark
1. Test kualitas gambar Need For Speed Most Wanted
2. Test kualitas gambar Serious Sam 2
3. Test kualitas gambar Tomb Raider Legend
4. Test kualitas gambar Splinter Cell Chaos Theory
5. Test kualitas gambar Splinter Cell Double Agent + video perbandingan kualitas gambar
6. Video perbandingan kualitas gambar Oblivion
7. Tes perbandingan fitur Shader Model 3 pada 3DMark 06

IN-GAME SETTING:
Setting fitur & kualitas di semua game diatas diatur ke tingkat detail paling maximal dengan resolusi 1024x768.
Anisotropic filtering diatur ke tingkat tertinggi dan FSAA diaktifkan bila memungkinkan.

TESTING PLATFORM:

Videocard:
- NVIDIA : Geforce 7600GT, 7900GS, 7900GT
- ATI : Radeon X1950 Pro, X1900XT
CPU:
- Intel Core2 Duo E6400 (2.13GHz) overclocked @ 3.2GHz FSB400 (FSB1600 QPB)
CPU Cooler :
- Thermaltake Waterblock W0010 + custom cooling tower
Motherboard
ASUS P5B Deluxe WiFi AP (intel P965)
Memory :
- 2 X 512MB Kingston "Hynix" DDR2 533 @ DDR800 (4-4-4-12)
Harddisk: 80GB Seagate Barracuda 7200.9 SATA2
PSU: SilverStone 400W dual-rail
Driver:
Nvidia Forceware 91.47
ATI Catalyst 6.11
Windows XP Professional SP2
DirectX 9c June06

Rabu, 15 Desember 2010

Sejarah C++

Tahun 1978, Brian W. Kerninghan & Dennis M. Ritchie dari AT & T Laboratories mengembangkan bahasa B menjadi bahasa C. Bahasa B yang diciptakan oleh Ken Thompson sebenarnya merupakan pengembangan dari bahasa BCPL ( Basic Combined Programming Language ) yang diciptakan oleh Martin Richard.

Sejak tahun 1980, bahasa C banyak digunakan pemrogram di Eropa yang sebelumnya menggunakan bahasa B dan BCPL. Dalam perkembangannya, bahasa C menjadi bahasa paling populer diantara bahasa lainnya, seperti PASCAL, BASIC, FORTRAN.

Tahun 1989, dunia pemrograman C mengalami peristiwa penting dengan dikeluarkannya standar bahasa C oleh American National Standards Institute (ANSI). Bahasa C yang diciptakan Kerninghan & Ritchie kemudian dikenal dengan nama ANSI C.

Mulai awal tahun 1980, Bjarne Stroustrup dari AT & T Bell Laboratories mulai mengembangkan bahasa C. Pada tahun 1985, lahirlah secara resmi bahasa baru hasil pengembangan C yang dikenal dengan nama C++. Sebenarnya bahasa C++ mengalami dua tahap evolusi. C++ yang pertama, dirilis oleh AT&T Laboratories, dinamakan cfront. C++ versi kuno ini hanya berupa kompiler yang menterjemahkan C++ menjadi bahasa C.

Pada evolusi selanjutnya, Borland International Inc. mengembangkan kompiler C++ menjadi sebuah kompiler yang mampu mengubah C++ langsung menjadi bahasa mesin (assembly). Sejak evolusi ini, mulai tahun 1990 C++ menjadi bahasa berorientasi obyek yang digunakan oleh sebagian besar pemrogram professional.

Rabu, 08 Desember 2010

SPESIFIKASI SPC BOSS 1000

Akhirnya saya beli nih HP , lebih mahal dikit dari beyond B71. Saya dapet harga 1,35jt , beyond di harga 1,28jt..
Dari segi fitur dan fisik , antara SPC dan Beyond ini saya yakin adalah SAMA PERSIS. Ini di lihat dari menu,memory phone dan system aplikasi yg ditanamkan.
Kenapa saya pilih SPC Boss 1000 ? Tadi nya saya tertarik dengan beyond b71 yg pertama kali launch di Pameran HP dan Komputer di Gramedia Expo Surabaya. Setelah saya coba coba menu2 nya dan melihat harga yg ditawarkan 1,2jt saya berminat beli.Namun sayang mesti indent 3 hari. Akhirnya saya pending beli klo mesti indent dulu.
Dan hari ini maen ke WTC Surabaya, banyak banget stand2 yg pameran HP qwerty dan low price.saya sdikit heran juga stand SPC adalah stand paling rame di antara vendor2 lain. Bahkan ternyata, antrian untuk pembeliannya sampai panjang..dan ternyata itu adalah antrian buat yg indent 2 hari sebelumnya. Jadi kemaren tidak ada pembelian dgn barang ready stock.
Wah, dari hasil mencoba demo dan ngobrol2 sama orang situ, dan membandingkan dengan beyond b71 dan titan T999 , saya tertarik dengan SPC ini.. Meski harus indent juga, tapi besok barang udah ada.hehehe…
Spesifikasi / spek SPC BOSS 1000 :

  • Full qwerty key pad

  • Dual sim card with support quad frequency 850/900/1800/1900MHz

  • Use faster chipset for better performance

  • 2 camera, back camera have resolution 1600×1200 and front camera have resolution 1280×960

  • TV and FM radio use internal antenna

  • Support bluetooth (include remote control function)

  • Support WIFI

  • 2.2″ TFT LCD display (wide screen)

  • Have motion sensor

  • Support additional T-Flash or microSD card up to 16GB

  • Use normal 2.5 mm stereo earphone

  • Bigger internal SDRAM (128 MB memory)

  • Support USB 2.0

  • Support Moslem Prayer Alarm

  • Support WAP and GPRS class 12

  • Support EDGE

  • Support Black list feature (Phone and SMS blocking)

  • Support Java and J2ME, include Yahoo Messanger and Facebook

  • Language : English and Indonesia

  • Support Background Sound when make a call

  • Support download and install Java J2ME program

    sumber :http://yunan.or.id/spesifikasi-spc-boss-1000/

  • Kamis, 02 Desember 2010

    INTEL VS AMD

    Sepertinya peperangan antara Intel VS AMD yang sudah beberapa waktu dimulai sudah memperlihatkan hasil sementara yang bisa dilihat dengan mata orang awam.

    Sebagai end user (kadang-kadang reseller) dan bukan pengembang apalagi termasuk didalam jajaran orang-orang yang bertarung diantara keduanya, pertarungan kedua perusahaan besar dibidang IT ini hanya menghasilkan satu hasil saja yaitu harga lebih murah dan kualitas lebih bagus yang ujung-ujung cuman konsumen dan end user seperti saya yang menang.


    Selama belasan tahun AMD selalu tertinggal dari rival nya Intel dengan nilai yang sangat jauh. Sehingga slogan Intel Inside bener-bener menjadi trade mark komputer yang membuat anda belum punya komputer kalau bukan intel komputer semakin menjadi-jadi.

    Tahun 2003 sepertinya angin mulai berbalik AMD melakukan terobosan luar biasa dimulai dengan dilemparnya technology Athlon kemudian berkembang ke teknology 64 bit nya dan dilanjut dengan teknology multi core. Intel yang masih terlena dengan kesuksesan mereka menguasai pasar seolah-olah tersengat strategi mereka yang terlambat membuat Intel harus merelakan strategi bisnis paling akhir untuk membuat mereka tetap bertahan yaitu mengetatkan ikat pinggang dengan cara menjual salah satu divisi mereka dan merumahkan puluhan ribu karyawan nya… sangat memalukan.

    Berdasarkan hasil penelusuran di berbagai sumber di internet, beberapa parameter yang dimenangkan oleh AMD dalam perang nya melawan Intel adalah:

    1. Teknology yang berkembang dengan arsitektur yang tetap coba bandingkan dengan Intel yang mengembangkan teknology nya dengan membunuh arsitektur-arsitektur sebelumnya. Mungkin itu juga masuk kedalam strategi bisnis nya Intel dimana perubahan berarti end user harus mengganti PC mereka dan membeli yang baru. Tapi akhirnya konsumen berpikir enough!!!! dengan solusi AMD yang upgradable dan overclockable maka tewaslah strategi bisnis berpindah-pindah arsitektur nya Intel.
    2. Inovasi tiada henti dan menjadi yang pertama. Sementara Intel bernafsu banget untuk meningkatkan kecepatan processor nya dengan selalu meningkatkan nilah Hz dari processor keluaran nya, AMD justru bersabar dengan prinsif frequensi bukan segalanya, berikan client sesuatu yang baru yang akan terasa perbedaan nya jangan berikan sesuatu yang tidak terasa tetapi dengan harga yang mahal. Intel masih berkutat dengan frequensi, AMD sudah menggebrak dengan teknologi 64 bit untuk komputer rumahan. Intel masih tetap berkutat dengan frequensi AMD menyerbu dengan teknology multi core. Dan seperti yang bisa diperkirakan Inovasi AMD menggulung janji palsu nya Intel.
    3. Harga tidak selalu sama dengan kecepatan. Intel yang selalu mengeluarkan jajaran processor terbaru nya dengan harga selangit (mungkin masih ingat Intel EE yang harga processor nya saja bisa beli 3 PC standar) harus berfikir ulang dengan strategi AMD mengeluarkan processor baru dengan harga yang tidak terlalu tinggi dan masih terjangkau oleh pengguna mid end.
    4. Biaya penggunaan yang lebih rendah dengan kualitas kerja yang sama bisa dicapai oleh AMD sehingga konsumen tidak hanya bisa membeli processor berkecepatan tinggi tetapi juga tidak dicekik oleh borosnya penggunaan listrik oleh processor dan belum lagi alat-alat yang lain.
    Banyak pilihan untuk mendapatkan best performance. Sementara Intel seolah memaksakan bahwa produk Intel akan berjalan optimal di atas segala sesuatu yang berbau Intel maka AMD dengan gagah berani menantang dengan kami bisa optimal di banyak platform sehingga end user memiliki banyak opsi apakah opsi dompet atau opsi brand.
    5. Ok enough cuap-cuap nya berikut ini cuplikan hasil test yang dilakukan oleh tomshardware.com kenapa bukan test yang dilakukan oleh saya? karena belum ada produsen yang mau dan rela meminjamkan produk mereka untuk saya test.

    - Data compression with WinRAR: AMD system has 29.5% better performance;
    MP3 encoding of the CD: AMD system has 4.7% better performance;
    DivX encoding of the DVD: AMD system has 28.2% better performance;
    3D game Farcry: AMD system has 21.4% better performance.

    http://ippmassi.4umer.com/teknologi-informasi-f7/intel-vs-amd-rival-abadi-procecor-t44.htm

    Rabu, 01 Desember 2010

    Komputer Tercepat

     Tahukah Anda komputer tercepat di dunia? Ternyata bukan BlueGene/L milik IBM. Tapi komputer MDGrape-3 milik Riken, lembaga riset pemerintah Jepang, yang digunakan untuk riset medis.

    MDGrape tidak pernah disebut-sebut sebagai komputer tercepat karena sistemnya sangat khusus sehingga program yang biasa dipakai menguji kecepatan tak bisa dijalankan di sini. Berbeda dengan BlueGene, yang dengan senang hati memproses program itu.

    MDGrape-3 dirancang untuk membuat simulasi dinamika molekuler. Saat membuat obat baru, perusahaan farmasi menyewa MDGrape-3 untuk menghitung bagaimana tubuh bereaksi terhadap zat kimia tertentu.

    Reaksi-reaksi ini bisa dihitung dengan komputer konvensional, tapi butuh beberapa hari. Sedangkan MDGrape-3 cukup beberapa detik.

    MDGrape-3 pada dasarnya adalah kumpulan 201 komputer yang masing-masing bekerja dengan 24 keping mikrokomputer buatan Riken yang dibuat khusus untuk perhitungan molekuler. Ratusan komputer itu dikoordinasi ratusan server.

    MDGrape-3 harganya US$ 9 juta, butuh empat tahun untuk membuatnya. Meski harganya terlihat mahal, dengan cepat uang itu kembali karena disewa perusahaan-perusahaan farmasi raksasa.

    Riken berdiri pada 1917. Awalnya, ini adalah lembaga riset swasta. Sejak tiga tahun silam, lembaga ini berada di bawah Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu, dan Teknologi.

    Sejumlah bidang penelitian dijalankan lembaga ini, mulai fisika, kimia, medis, biologi, sampai rekayasa. Baik riset dasar maupun riset terapan dijalankan lembaga ini.

    Selasa, 30 November 2010

    “Carok, Sarkasme Orang Madura”

    Ibnu Hajar, Budayawan 
    DALAM sejarah orang Madura belum dikenal istilah carok massal. Sebab, carok adalah duel satu lawan satu seperti aksi perang koboi di Las Vegas, dan ada kesepakatan sebelumnya untuk melakukan duel. Bahkan disertai ritual-ritual tertentu sebagai persiapan menjelang carok. Kedua belah pihak pelaku carok, sebelumnya sama-sama mendapat restu dari keluarga masing-masing. Karenanya, sebelum hari H duel maut bersenjata celurit dilakukan, di rumahnya diselenggarakan selamatan, pembekalan, pengajian, dan lainnya. Oleh keluarganya, pelaku carok sudah dipersiapkan dan diikhlaskan untuk terbunuh.“Ketika media massa memberitakan tentang carok massal, saya tidak sepakat dengan istilah itu. Yang terjadi di Desa Bajur Tengah bukanlah dikategorikan carok, tapi tawuran massal, kerena tidak sesuai dengan arti carok sebenarnya. Carok adalah sebuah pembelaan harga diri ketika diinjak-injak oleh orang lain, yang berhubungan dengan harta, tahta, dan wanita. Intinya adalah demi kehormatan,” papar Ibnu Hajar, budayawan Sumenep.Sebenarnya budaya carok yang sudah menjadi ikon bagi orang Madura, sampai detik ini masih belum jelas asal-muasalnya. Berdasarkan legenda rakyat, adalah bermula dari perkelahian antara Pak Sakera dengan dua bersaudara, Markasan dan Manbakri, yang antek-antek Belanda. Senjata Pak Sakera adalah celurit. Karenanya, setiap perkelahian bersenjatakan celurit, untuk gambangnya dinamai carok.“Tapi saya punya asumsi, istilah carok lebih kental dipengaruhi budaya Jawa masa kerajaan Singasari. Di mana waktu itu Ken Arok yang merebut kekuasaan membunuh Akuwuh Singasari, Tunggul Ametung, kemudian ia mengawini istrinya, Ken Dedes. Kendati sebelumnya mendapat kutukan bahwa keturunannya akan saling membunuh sampai tujuh turunan. Istilah carok sendiri hampir sama dengan kata Ken Arok,” ujar Ibnu Hajar.“Bagi saya sebagai orang Madura, tidak bangga dengan budaya carok, tapi ini adalah sebuah kenyataan tentang budaya kita dan budaya carok sangatlah adiluhung. Carok menunjukkan sikap gentlemen orang Madura dalam membela harga dirinya dan memenuhi tanggung jawabnya. Meski ini bukanlah wujud pembenaran dalam sarkasme carok itu sendiri,” imbuh Hajar.Adapun pepatah yang mengatakan, etembeng pote mata lebih bagus pote tolang yang menjadi motivasi untuk melakukan carok, seharusnya tidak dipahami secara eksklusif, karena setiap orang — dimana saja tidak hanya orang Madura — punya pemahaman yang sama untuk membela harga dirinya, kebetulan kita mempunyai budaya carok.Sekali lagi harus diluruskan bahwa tidak ada istilah carok massal, karena carok dilakukan dengan adanya kesepakatan satu lawan satu dan tidak boleh ada yang mengganggu di saat duel, siapa yang mati harus menerima, dan anak-anaknya harus membalasnya sampai tujuh turunan. Senjata CeluritSejarah tentang carok selalu diindentikkan dengan celurit yang sampai saat ini masih menjadi ciri khas orang Madura. Keberadaan celurit punya makna filosofi di mata orang Madura, ini bisa dilihat dari bentuknya yang seperti tanda tanya, itu menunjukkan bahwa orang Madura selalu tidak puas terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya. Kebiasaan orang Madura ketika membawa celurit selalu diletakkan di pinggang samping kiri, karena menurut orang Madura tradisi seperti itu sebagai upaya pembelaan harga diri laki-laki di Madura, dan sebagai pelengkap karena tulang rusuknya laki-laki kurang satu. Makanya orang Madura menggunakan celurit untuk melengkapi tulang rusuknya yang kurang satu. Celurit untuk membela istri, harta, dan tahta ketika digangu orang lain, dan orang laki-laki Madura belum lengkap tanpa celurit.Keberadaan orang Madura sebagai orang tegalan yang tandus dan gersang, membuat mereka merasa kecil dan rendah hati sebagai orang yang jauh dari pusat kekuasaan Singasari pada waktu itu. Makanya kita sering mendengar sekarang, jika orang Madura akan pergi ke Jawa ia bilang ongke’eh (naik) dan jika pulang ke Madura bilang toronah (turun) ini menujukkan bahwa orang Madura selalu merasa rendah diri.
    Juli 21, 2006 - Ditulis oleh posmo | Peristiwa